+ Jasa Pasang KANOPI & Plafon PVC Premium + Tukang Kanopi Berpengalaman

Jenis las [Konsep Sambungan Struktur Baja]

4. Sambungan las 

Jenis sambungan las

JENIS LAS

Berbagai Jenis Pengelasan dalam Konstruksi Baja

Ada beragam jenis pengelasan yang digunakan dalam konstruksi baja, dan setiap jenis memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda. Beberapa jenis pengelasan yang umum digunakan meliputi pengelasan tumpul (groove weld), pengelasan sudut (fillet weld), pengelasan baji (slot weld), dan pengelasan pasak (plug weld), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18. Setiap jenis pengelasan memiliki keunggulan tersendiri yang menentukan kapan dan di mana mereka digunakan. Secara umum, pemakaian jenis-jenis ini dalam konstruksi las dapat dibagikan sebagai berikut: pengelasan tumpul 15%, pengelasan sudut 80%, dan sisanya 5% terdiri dari pengelasan baji, pengelasan pasak, dan pengelasan khusus lainnya.



Pengelasan Tumpul (Groove Weld):

Pengelasan tumpul (groove weld) umumnya digunakan untuk menyambung batang-batang struktural yang bertemu dalam satu bidang. Karena pengelasan tumpul bertanggung jawab untuk menyalurkan semua beban yang diterima oleh batang yang disambung, kekuatan pengelasan ini harus setara dengan kekuatan potongan yang disambung. Pengelasan tumpul yang memiliki penetrasi sempurna disebut sebagai pengelasan tumpul penetrasi sempurna. Namun, jika sambungan direncanakan sedemikian rupa sehingga pengelasan tumpul tidak melintasi seluruh ketebalan potongan yang disambung, maka disebut sebagai pengelasan tumpul penetrasi parsial. Ada berbagai variasi pengelasan tumpul, dan masing-masing dikenali berdasarkan bentuknya. Biasanya, pengelasan tumpul memerlukan penyiapan tepi tertentu, yang disebut berdasarkan jenis penyiapan yang dilakukan. Gambar 19 menggambarkan jenis-jenis pengelasan tumpul yang umum dan menunjukkan penyiapan alur yang dibutuhkan. Pemilihan jenis pengelasan tumpul yang tepat tergantung pada proses pengelasan yang digunakan, biaya penyiapan tepi, dan biaya produksi pengelasan. Pengelasan tumpul juga dapat digunakan untuk sambungan tegak.



Pengelasan Sudut (Fillet Weld):

Pengelasan sudut memiliki karakteristik ekonomis, mudah dalam pembuatan, dan mampu beradaptasi, sehingga merupakan jenis pengelasan yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis pengelasan dasar lainnya. Beberapa contoh penggunaan pengelasan sudut ditunjukkan pada Gambar 20. Pengelasan ini biasanya memerlukan presisi yang lebih rendah dalam pemasangannya karena potongan yang disambung tumpang tindih (overlap), sedangkan pengelasan tumpul memerlukan penyesuaian yang tepat dan penyiapan alur tertentu antara potongan. Pengelasan sudut terutama menguntungkan untuk pengelasan di lapangan dan untuk menyesuaikan kembali batang atau sambungan yang telah difabrikasi dengan toleransi tertentu yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, tepi potongan yang disambung jarang memerlukan penyiapan khusus, seperti pemiringan (beveling) atau penegakan, karena kondisi tepi dari proses pemotongan nyala (flame cutting) atau pemotongan geser (shear cutting) umumnya memadai.


Pengelasan Baji dan Pasak (Slot Weld and Plug Weld):

Pengelasan baji dan pasak dapat digunakan sebagai pengelasan tersendiri pada sambungan atau digunakan bersamaan dengan pengelasan sudut. Manfaat utama pengelasan baji dan pasak adalah kemampuannya untuk menyalurkan gaya geser pada sambungan lewatan saat ukuran sambungan membatasi panjang yang tersedia untuk pengelasan sudut atau pengelasan sisi lainnya. Pengelasan baji dan pasak juga berguna untuk mencegah terjadinya tekuk pada bagian yang tumpang tindih.

Dalam konstruksi baja, pemilihan jenis pengelasan yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keandalan sambungan struktural. Setiap jenis pengelasan memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.


Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan

.

Jenis sambungan las [Konsep Sambungan Struktur Baja]

4. Sambungan las


JENIS SAMBUNGAN LAS


Jenis-Jenis Sambungan Las dalam Konstruksi Baja

Pilihan jenis sambungan las dalam proyek konstruksi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran dan profil batang yang akan disatukan, jenis beban yang akan diterima oleh sambungan tersebut, luas area yang tersedia untuk proses pengelasan, serta pertimbangan biaya dari berbagai jenis las yang tersedia. Terdapat lima jenis dasar sambungan las dengan berbagai variasi dan kombinasi yang dapat diterapkan. Kelima jenis dasar tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana ditampilkan dalam Gambar 16:


1. Sambungan Sebidang (Butt):

   Jenis sambungan ini umumnya digunakan untuk menyatukan ujung-ujung plat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Keuntungan utama sambungan sebidang adalah penghilangan eksentrisitas yang mungkin muncul pada sambungan lewatan tunggal. Ketika digunakan bersama dengan las tumpul penetrasi penuh (full penetration groove weld), sambungan sebidang menghasilkan ukuran sambungan minimum dan seringkali memiliki tampilan estetis yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan lainnya. Namun, persiapan khusus pada ujung-ujung plat yang akan disatukan diperlukan, dan perhatian ekstra harus diberikan untuk memastikan kesesuaian yang tepat sebelum proses pengelasan. Oleh karena itu, sambungan sebidang umumnya lebih cocok untuk pengelasan di bengkel yang dapat mengontrol prosesnya secara akurat.


2. Sambungan Lewatan (Lap):

   Sambungan lewatan, seperti yang ditampilkan dalam Gambar 17, merupakan jenis sambungan yang paling umum digunakan. Sambungan ini memiliki dua keuntungan utama:

   - Mudah disesuaikan: Potongan yang akan disambung tidak memerlukan tingkat presisi yang tinggi dalam pembuatannya dibandingkan dengan jenis sambungan lainnya. Potongan-potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.

   - Mudah disambung: Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan persiapan khusus dan biasanya dapat dipotong dengan menggunakan alat pemotong api atau gergaji. Sambungan lewatan menggunakan las sudut, sehingga cocok baik untuk pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung dalam banyak kasus hanya perlu dijepit tanpa menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang, potongan dapat diatur dengan beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah proses pengelasan.

   - Keuntungan lain dari sambungan lewatan adalah kemampuannya untuk menyambung plat dengan ketebalan yang berbeda.


3. Sambungan Tegak (T):

   Jenis sambungan ini umumnya digunakan untuk membentuk penampang yang kompleks, seperti profil T, profil I, plat girder, pengaku tumpuan atau penguat samping, penggantung, konsol, dan sejenisnya. Biasanya, potongan yang akan disambung dalam sambungan tegak membentuk sudut 90 derajat.


4. Sambungan Sudut:

   Sambungan sudut umumnya digunakan untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat yang biasanya diterapkan pada kolom dan balok yang menahan momen puntir yang signifikan.


5. Sambungan Sisi:

   Sambungan sisi umumnya tidak memiliki fungsi struktural utama, tetapi sering digunakan untuk menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau mempertahankan kesejajaran awal.

Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di atas, terdapat berbagai variasi dan kombinasi dari kelima jenis sambungan las dasar ini. Oleh karena itu, dalam setiap kasus, seorang perencana harus dapat memilih jenis sambungan atau kombinasi sambungan yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan proyeknya.

Gambar 17. Contoh sambungan lewatan

Jenis las

Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan

.

Paku keling [Sambungan Struktur Baja]

C. Konsep Sambungan Struktur Baja

1. Sistem Struktur dengan Konstruksi Baja

2. Jenis Alat Sambung Bukan Las 

**Paku Keling**

Paku keling adalah alat penyambung yang telah digunakan sejak lama untuk menghubungkan batang-batang, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, penggunaannya sudah jarang di Amerika. Paku keling biasanya terbuat dari baja batangan dan memiliki bentuk seperti silinder dengan kepala di salah satu ujungnya. Baja yang digunakan untuk membuat paku keling adalah baja karbon sedang dengan identifikasi ASTM A502 Mutu I (Fv = 28 ksi) (1190 MPa) dan Mutu 2 (Fy = 38 ksi) (260 MPa). Kekuatan leleh minimum ditentukan berdasarkan bahan baja batangan.



Proses pembuatan dan pemasangan paku keling dapat mengubah sifat mekanisnya. Cara memasangnya adalah dengan memanaskan paku keling hingga berubah warna menjadi merah muda, lalu dimasukkan ke dalam lubang, dan kepala paku ditekan hingga membentuk kepala bulat di ujung lainnya. Selama proses ini, bagian tengah paku keling mengisi lubang secara penuh atau hampir penuh, menciptakan gaya jepit (klem). Namun, sebaiknya diingat bahwa tingkat jepitan yang dihasilkan oleh pendinginan paku keling bisa bervariasi antar paku keling, sehingga tidak selalu dapat diandalkan dalam perencanaan. Selain itu, paku keling juga bisa dipasang dalam keadaan dingin, tetapi dalam hal ini, tidak ada gaya jepit yang terbentuk karena paku keling tidak menyusut setelah dipasang.


Beli bahan konstruksi grosir, bisa ke Mitra.Jayasteel.com

Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan

.

Baut kekuatan tinggi [Konsep Sambungan Struktur Baja]

C. Konsep Sambungan Struktur Baja

1. Sistem Struktur dengan Konstruksi Baja

2. Jenis Alat Sambung Bukan Las 

Baut kekuatan tinggi  

**Baut Kekuatan Tinggi**

Baut-baut kekuatan tinggi terdiri dari dua jenis utama, yaitu A325 dan A490, menurut ASTM. Baut-baut ini memiliki kepala berbentuk segienam yang tebal, dan mereka digunakan bersama dengan mur segienam yang setengah halus dan tebal, seperti yang terlihat pada Gambar 6.10(b). Bagian berulir pada baut-baut ini lebih pendek dibandingkan dengan baut-baut non-struktural, dan mereka bisa dipotong atau digiling.

Baut A325 terbuat dari baja karbon sedang yang telah menjalani perlakuan panas, dengan kekuatan leleh berkisar antara 81 hingga 92 ksi (558 hingga 634 MPa), tergantung pada diameter baut. Sementara itu, baut A490 juga menjalani perlakuan panas, tetapi terbuat dari baja paduan dengan kekuatan leleh berkisar antara 115 hingga 130 ksi (793 hingga 896 MPa), tergantung pada diameter baut. Kadang-kadang, baut A449 digunakan untuk diameter berkisar antara 1 hingga 3 inci, serta untuk baut angkur dan batang bulat berulir. Diameter baut kekuatan tinggi biasanya berkisar antara ½ hingga 1 ½ inci (3 inci untuk A449). Diameter yang paling sering digunakan dalam konstruksi gedung adalah 3/4 inci dan 7/8 inci, sementara ukuran yang paling umum dalam perencanaan jembatan adalah 7/8 inci dan 1 inci.

Baut-baut kekuatan tinggi dikencangkan dengan cermat untuk mencapai tegangan tarik yang telah ditentukan pada baut, menciptakan gaya jepit pada sambungan. Oleh karena itu, beban kerja sebenarnya pada sambungan terjadi karena gesekan pada bagian yang disambung. Sambungan dengan baut kekuatan tinggi dapat dirancang sebagai tipe geser jika perlawanan terhadap pergeseran tinggi diperlukan atau sebagai tipe tumpu jika perlawanan terhadap pergeseran tinggi tidak diperlukan.

Gambar Baut dan spesifikasinya


Beli baut grosir, bisa ke Mitra.Jayasteel.com

Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan

.

.







Layanan Jasa Konstruksi dan Pengelasan



Kami

Melayani Desain, Produksi, Pemasangan, dan Perbaikan: