Jenis-Jenis Sambungan Las dalam Konstruksi Baja
Pilihan jenis sambungan las dalam proyek konstruksi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran dan profil batang yang akan disatukan, jenis beban yang akan diterima oleh sambungan tersebut, luas area yang tersedia untuk proses pengelasan, serta pertimbangan biaya dari berbagai jenis las yang tersedia. Terdapat lima jenis dasar sambungan las dengan berbagai variasi dan kombinasi yang dapat diterapkan. Kelima jenis dasar tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana ditampilkan dalam Gambar 16:
1. Sambungan Sebidang (Butt):
Jenis sambungan ini umumnya digunakan untuk menyatukan ujung-ujung plat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Keuntungan utama sambungan sebidang adalah penghilangan eksentrisitas yang mungkin muncul pada sambungan lewatan tunggal. Ketika digunakan bersama dengan las tumpul penetrasi penuh (full penetration groove weld), sambungan sebidang menghasilkan ukuran sambungan minimum dan seringkali memiliki tampilan estetis yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan lainnya. Namun, persiapan khusus pada ujung-ujung plat yang akan disatukan diperlukan, dan perhatian ekstra harus diberikan untuk memastikan kesesuaian yang tepat sebelum proses pengelasan. Oleh karena itu, sambungan sebidang umumnya lebih cocok untuk pengelasan di bengkel yang dapat mengontrol prosesnya secara akurat.
2. Sambungan Lewatan (Lap):
Sambungan lewatan, seperti yang ditampilkan dalam Gambar 17, merupakan jenis sambungan yang paling umum digunakan. Sambungan ini memiliki dua keuntungan utama:
- Mudah disesuaikan: Potongan yang akan disambung tidak memerlukan tingkat presisi yang tinggi dalam pembuatannya dibandingkan dengan jenis sambungan lainnya. Potongan-potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.
- Mudah disambung: Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan persiapan khusus dan biasanya dapat dipotong dengan menggunakan alat pemotong api atau gergaji. Sambungan lewatan menggunakan las sudut, sehingga cocok baik untuk pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung dalam banyak kasus hanya perlu dijepit tanpa menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang, potongan dapat diatur dengan beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah proses pengelasan.
- Keuntungan lain dari sambungan lewatan adalah kemampuannya untuk menyambung plat dengan ketebalan yang berbeda.
3. Sambungan Tegak (T):
Jenis sambungan ini umumnya digunakan untuk membentuk penampang yang kompleks, seperti profil T, profil I, plat girder, pengaku tumpuan atau penguat samping, penggantung, konsol, dan sejenisnya. Biasanya, potongan yang akan disambung dalam sambungan tegak membentuk sudut 90 derajat.
4. Sambungan Sudut:
Sambungan sudut umumnya digunakan untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat yang biasanya diterapkan pada kolom dan balok yang menahan momen puntir yang signifikan.
5. Sambungan Sisi:
Sambungan sisi umumnya tidak memiliki fungsi struktural utama, tetapi sering digunakan untuk menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau mempertahankan kesejajaran awal.
Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di atas, terdapat berbagai variasi dan kombinasi dari kelima jenis sambungan las dasar ini. Oleh karena itu, dalam setiap kasus, seorang perencana harus dapat memilih jenis sambungan atau kombinasi sambungan yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan proyeknya.
Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan