+ Jasa Pasang KANOPI & Plafon PVC Premium + Tukang Kanopi Berpengalaman

Memperbaiki kaki kursi yang patah

Kursi adalah sebuah benda atau perabotan yang berfungsi sebagai tempat duduk. Kursi umumnya terdiri dari beberapa bagian seperti sandaran punggung, tempat duduk, dan kaki-kaki. Kursi dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti kayu, logam, plastik, atau anyaman. Kursi digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk duduk di dalam rumah, di kantor, di restoran, di tempat umum, atau bahkan di luar ruangan seperti di taman atau di pantai. Selain itu, kursi juga dapat dirancang untuk keperluan khusus seperti kursi roda untuk orang dengan disabilitas.

 

66: Salam..

Saya ingin info tentang *Tukang Las Panggilan di Sukodono Sidoarjo* Nama saya : n--

Alamat : gading fajar I, siwalanpanji, buduran, sidoarjo

apa bisa membetulkan kaki kursi yang patah?

ma: Bisa difotokan? 







Memperbaiki kaki kursi yang patah 

"Kaki kursi" is an Indonesian phrase that literally translates to "chair legs" in English. In Indonesian language and culture, this phrase is often used to refer to someone who is sitting for a long period of time, usually without doing anything productive or useful. The phrase is often used in a negative context to imply that the person is lazy or idle. 

"Kaki kursi" adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang secara harfiah berarti "kaki-kaki kursi". Istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang banyak duduk atau berada dalam posisi duduk untuk waktu yang lama, terutama di depan komputer atau televisi tanpa melakukan aktivitas yang produktif atau bermanfaat. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada seseorang yang dianggap malas atau tidak produktif.



.

Pengelasan Konstruksi (BUSUR LISTRIK)

 TEKNIK PENGELASAN

TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK ..
Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak - Balik

 Pengelasan Sudut Datar dan Horisontal pada Konstruksi


Gambar 96 Pemeriksaan kelurusan dan kesikuan


(a) Kelurusan bagian ujung depan
(b) Sudut yang benar antara kedua bagian depan Mistar
1. Persiapan material (1) Potong-potonglah material sesuai ukuran yang diminta, dari material yang disuplai dengan pemotongan gas.
(2) Periksalah kelurusan dan kesikuan bagian ujung depan, kemudian garis tegak lurus sudut-sudut antara kedua bagian depan itu, jika perlu diluruskan dengan kikir dsb. (Gb. III.96 a dan b).
(3) Sudut depan dasar plat (80 x 100) dimiringkan 450 ~ 500 pada kedua sisi, dengan bagian depan akar 2 mm, menggunakan gerinda listrik atau kikir.
2. Las tumpul pada plat dasar

Gambar 97 Penggabungan dua plat dengan las ikat


Mistar Mistar


(1) Sambungkan kedua lembar pelat bagian dasar dengan las ikat dengan celah akar 2 mm. Peregangan harus bersudut antara 10 - 20. Gb. 97
(2) Las material yang telah disambung dengan las ikat dengan arus listrik 110 ~ 120A, sama dengan yang digunakan untuk las tumpul plat baja.
(3) Periksalah kelurusan material yang telah dilas dan, jika perlu, luruskan dengan palu dsb.
(4) Las ikat plat dasar lainnya ke plat yang telah dilas. Dan buatlah selembar plat dasar lurus dengan cara yang sama. Gb. 98

Gambar 98 Las tumpul pada plat dasar


3. Las ikat pada kotak pelat

(1) Las ikat plat-plat untuk disambung dengan sudut 900. Gb.99 (a)
(2) Las ikat plat lainnya untuk disambung dengan sudut 900. Gb..99 (b)
(3) Periksalah garis persegi material yang telah dilas ikat dan perbaikilah material las filet pada posisi tertentu dengan las ikat. Gb.99 (c)

Bata Las ikat Las ikat Bata Las ikat Bata Kotak percobaan Kotak percobaan Las ikat


(4) Letakkanlah sisi yang telah dilas ikat horizontal di atas meja kerja dan periksalah urutannya. Jika perlu, luruskan dengan palu dsb. Gb.99 (d)
(5) Amankan material dengan tiga titik las ikat pada setiap garis las. Gb.99 (e)

(a) (b) (c) (d) (e)


Gambar 99 Perakitan kotak plat


4. Pengelasan sambungan

(1) Las sambungan las sudut horizontal bagian dalam kotak yang telah dilas ikat menggunakan arus listrik las 125 ~ 135A. Gb.100 (a), (b)
(2) Las sambungan las sudut horizontal bagian luar kotak dengan cara yang sama.
(3) Las sambungan las sudut bagian luar kotak dalam posisi horizontal menggunakan arus listrik las 100~ 105A.
(4) Gerinda penguat rigi-rigi plat dasar pada bagian yang telah tersambung dengan material kotak, dengan menggunakan grinda listrik. Gb. 101
(5) Pasanglah material kotak dan landasi plat kuat-kuat dengan 3 ~ 4 titik las ikat pada posisi tertentu di atas plat dasar. Gb.102.

(a) (b)

Gambar 100 Pengelasan sambungan Gerinda listrik

Plat dasar Sisi belakang Sisi depan


Gambar 101 Penggerindaan penguat rigi- rigi plat dasar


(6) Lakukan las sudut menumpang antara plat dasar dan plat landasan dalam posisi horizontal dengan menggunakan arus listrik las 115~ 125A. Gb. 103
(7) Las sambungan las filet bagian dalam antara plat dasar dan plat kotak dalam posisi horizontal dengan menggunakan arus listrik las 125 ~135A.

Las dari butir (1) sampai butir (2), dari butir (2) sampai butir (3), dari butir (3) sampai butir (4), dari butir (4) sampai butir (1). Gb. 104.

Gambar 102 Las ikat pada plat dasar

Gambar 103 Las sudut menumpang

Gambar 104 Pengelasan sambungan filet bagian dalam


(8) Dengan memperhatikan butir-butir yang sama seperti alinea sebelumnya (7), las sambungan las filet bagian luar antara plat dasar.dan plat kotak. Gb. 105
4. Langkah pembersihan, dengan membersihkan daerah yang telah dilas dan daerah sekitarnya dengan palu sumbing dan sikat kawat dsb.

 

 

 Selengkapnya tentang Kemajuan Teknologi Pengelasan

.

Pengelasan lurus (dengan & tanpa ayunan) GMAW / FCAW

 TEKNIK PENGELASAN

TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK

 

Pengelasan lurus (tanpa ayunan)


Tahapan yang yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan

1. Persiapan
Sebagai langkah awal dalam proses pengelasan ini, lakukan persiapan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Letakkan plat baja pada meja kerja.
(2) Bersihkan permukaan dengan sikat baja.

Gambar 112 Proses pembersihan


2. Penyetelan kondisi pengelasan
(1) Atur besarnya aliran gas ke 20 l/menit.
(2) Potong ujung kawat sehingga panjang kawat antara chip dan benda kerja sekitar 10-15 mm
(3) Atur arus pengelasan sekitar 120-140 A.

Kontak tip Potongan Kawat Nosel


Gambar 113 Penyetelan kondisi pengelasan


3. Penyalaan busur
(1) Ambil posisi tubuh yang enak atau nyaman.
(2) Jangan menekuk kabel torch secara ekstrim.
(3) Letakkan ujung kawat sekitar 10 mm didepan tepi awal pengelasan.
(4) Pakai pelindung muka.
(5) Tekan tombol torch dan nyalakan busur.

Hindari penyalaan busur saat ujung kawat menyentuh benda kerja

Sekitar 3mm


Gambar 114 Penyalaan busur


4. Pelelehan pada ujung awal las
(1) Jaga jarak sekitar 10-15 mm antara chip dan benda kerja dan balik dengan cepat ke tepi awal las.
(2) Jaga torch sekitar 70o-80o terhadap arah pengelasan.
(3) Jaga torch tegak 90o terhadap permukaan benda kerja.
(4) Lelehkan tepi awal pengelasan.

Arah pengelasan


Gambar 115 Proses pelelehan


5. Pengelasan
(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada sisi depan logam cair.
(2) Lakukan pengelasan sepanjang garis pengelasan.

Logam cair Logam cair


Gambar 116 Proses pengelasan lurus (tanpa ayunan)


6. Pengisian kawah las
(1) Matikan busur sesaat.
(2) Nyalakan busur lagi dan isi kawah las.
(3) Ulangi sampai ketinggian kawah menjadi sama dengan ketinggian las-lasan.
(4) Jangan memindah torch dari kawah las selama periode after flow.

Gambar 117 Pengisian kawah las


7. Pemeriksaan hasil las
(1) Periksa apakah permukaan dan rigi-rigi las bentuknya seragam
(2) Periksa apakah lebar dan tinggi las-lasan sudah optimal.
(3) Periksa apakah ada takikan atau overlap.
(4) Periksa apakah ada lubang atau retak.
(5) Periksa apakah pengisian kawah las sudah penuh.


Lebar rigi Tinggi rigi Logam induk (Tinggi rigi maksimum = 0.1 x lebar rigi + 0.5mm)


Gambar 118 Pemeriksaan hasil las


Pengelasan lurus ( dengan ayunan )

Tahapan yang yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan

1. Persiapan
Sebagai langkah awal dalam proses pengelasan ini, lakukan persiapan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Letakkan plat baja pada meja kerja.
(2) Bersihkan permukaan dengan sikat baja.

2. Penyetelan kondisi pengelasan
(1) Setel besarnya aliran gas pada 20 Lt/menit.
(2) Potong ujung kawat sehingga jarak antara chip dengan ujung kawat sekitar 15-20 mm
(3) Setel arus pengelasan sekitar 170-200 Ampere.
(4) Setel tegangan/Voltage pengelasan sekitar 22-25 Volt.

Kontak tip Nosel


Gambar 119 Penyetelan kondisi pengelasan lurus ( dengan ayunan )


3. Penyalaan busur

(1) Jarak antara chip dengan plat dijaga sekitar 15-20 m dan balik secepatnya ke ujung awal pengelasan.
(2) Tahan torch membentuk sudut sekitar 70o-80o terhadap arah pengelasan.
(3) Tahan torch membentuk sudut 90o terhadap permukaan plat.
(4) Ayun torch dari tepi ke tepi diantara lebar pengelasan.
(5) Cairkan titik awal.

Logam cair titik awal Lebar rigi

Gambar 120 Penyalaan busur


4. Pengelasan

(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada ujung depan logam cair.
(2) Gerakkan torch dari tepi kiri ke tepi kanan dan berhenti sebentar pada tiap-tiap tepi.
(3) Maximum lebar ayunan torch sama dengan dimensi nozzle.
(4) Pengelasan rigi sepanjang garis las

Arah pengelasan Berhenti sebentar Cepat Lebar ayunan Logam cair


Gambar 121 Gerakan ayunan


5. Pengisian kawah las

(1) Bila torch mendekati akhir pengelasan, matikan busur sambil membuat putaran kecil
(2) Nyalakan busur lagi dan isi kawah las
(3) Ulangi sampai tinggi pengisian kawah las sama dengan tinggi lasan.
(4) Jangan pindahkan atau angkat torch dari kawah las selama periode aliran gas sisa.

Gambar 122 Mematikan busur


6. Pemeriksaan
(1) Periksa apakah bentuk dan permukaan rigi-rigi las seragam.
(2) Periksa apakah lebar dan tinggi las sudah optimal.
(3) Periksa apakah ada takik las atau overlap.
(4) Periksa apakah ada retak atau lubang.
(5) Periksa apakah pengisian kawah las cukup.
(6) Periksa apakah permukaan las teroksidasi.

Lebar rigi Tinggi las logam cair (Tinggi las maksimum = 0.1 x lebar rigi + 0.5mm)


Gambar 123 Pemeriksaan hasil las
.

Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak-balik

TEKNIK PENGELASAN
TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK

Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak-balik

 

 Jenis dan karakteristik dari mesin las busur listrik arus bolak-balik

Tabel 1 Jenis dan karakteristik mesin las busur listrik arus bolak - balik

Kecepatan dan karakteristik tiap – tiap model Mesin las busur listrik arus bolak - balik
Jenis Besar arus sekunder (A) Besar kecepatan penggunaan (%) Besar tegangan muat Tegangan tanpa muatan sekunder maks (V) Arus sekunder Diameter kawat las yang bisa dipakai m/m Kehilangan hambatan (V) Kehilangan reaktan (V) Nilai maks (A) Nilai min (A) AW200 200 50 30 0 0 85 200-220 ˂35 2 – 4 AW300 300 50 35 0 0 85 300-330 ˂60 2.6 – 5 AW400 400 50 40 0 0 85 400-440 ˂80 3 – 8
Keterangan : AW berarti atau sama dengan mesin las busur listrik arus bolak - balik

Hubungan antara panjang kabel las dan arus las

Tabel 2 Jarak dan ukuran (penampang, mm2) dari kabel las


Jarak (m) Arus (A) 25 50 75 100 38 mm 38 mm 38 mm 150 38 50 60 200 38 60 80 250 38 80 100 300 50 100 125 350 50 100 125 400 50 125 450 50 125


  Standar ukuran tangkai las (elektrode)

Tabel 3 Standar ukuran elektrode


Jenis Besaran Diameter kawat las yang bisa dipakai mm Hubungan maksimum kabel gagang las mm Penggunaan (%) Arus las A Tegangan busur V No. 100 70 100 25 1.2 – 3.2 22 No. 200 70 200 30 2.0 – 5.0 38 No. 300 70 300 30 3.2 – 6.4 50 No. 400 70 400 30 4.0 – 8.0 60 No. 500 70 500 30 5.0 – 9.0 80


Selengkapnya tentang Kemajuan Teknologi Pengelasan

.

Persiapan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak-balik

TEKNIK PENGELASAN
TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK

Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak - Balik 

Persiapan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak-balik

Pengangkat Skala Amper meter Skala Penunjuk Handel arus Penjepit elektroda Elektroda las Material dasar Plat magnet Kabel ground Power supply 200V Saklar mesin Kabel power Ground mesin Tombol power


Gambar 1 Mesin Las Busur Listrik


Tahapan-tahapan persiapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan mesin las busurlistrik arus bolak balik meliputi :

1. Pemeriksaan sirkuit utama.

Pemeriksaan sirkuit utama mesin las seperti ditunjukkan pada gambar 2 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Yakinkan bahwa saklar tenaga dalam keadaan mati (off )
(2) Periksa sambungan kabel las bila ada yang lepas
(3) Periksa isolasi sambungan antar kabel dan yakinkan bahwa isolasi sambungan dalam keadaan aman
(4) Periksa bahwa kabel ground dalam keadaan tertanam


Gambar 2 Sirkuit utama

2. Pemeriksaan sirkuit bantu

Pemeriksaan sirkuit bantu dan pemasangan elektrode las seperti ditunjukan pada gambar 3 dan gambar  4 dengan pemeriksaan sebagai berikut :
(1) Periksa sambungan kabel las yang terlepas.
(2) Periksa isolasi sambungan kabel.
(3) Sambungkan kabel ground dengan meja kerja pada posisi yang aman dari gerakan
(4) Periksa kebenaran penyambungan kabel .
(5) Masukan elektrode kedalam penjepit pada kemiringan yang benar

Hati-hati jangan sampai mengarahkan ujung tangkai las dari penjepitnya


Gambar 3 Sambungan kabel
Gambar 4 Pemasangan elektrode

3. Persiapan tang ampere

Sebelum mesin las dipergunakan dengan sebenarnya terlebih dahulu perlu menyiapkan tang amper, gambar 5 dan lakukan :
(1) Putar dial pengatur pada posisi yang optimal.
(2) Lewatkan kabelnya dengan aman ditengah-tengah penjepitnya.

Gambar 5 Penyiapan tang ampere

4. Pengaturan arus

(1) Hidupkan Saklar tenaga.
(2) Hidupkan Saklar mesin las (On ).
(3) Putar tuas pengatur amper untuk pengaturan ampere yang benar atau sesuai yang dikehendaki.
(4) Lakukan sentuhan antara elektrode dengan material dasar untuk mengetahui pengisian aliran arus listrik yang terjadi.
(5) Periksa optimalisasi arus dengan menggunakan tang amper.
(6) Matikan saklar mesin las ( Off )
Pengaturan arus dan pemeriksaan pengisian arus seperti pada gambar 6 dan gambar 7.
Skala penunjuk Tuas Pemutar


Gambar 6 Pengaturan arus
Gambar 7 Pemeriksaan arus Mesin Las Busur Listrik Mesin Las Busur Listrik

 

Selengkapnya tentang Kemajuan Teknologi Pengelasan

.

.







Layanan Jasa Konstruksi dan Pengelasan



Kami

Melayani Desain, Produksi, Pemasangan, dan Perbaikan: