Pengelasan Busur Nyala Logam Gas |
Pada proses GMAW (Gas Metal Arc Welding), elektrodanya adalah
kawat menerus dari 1 gulungan yang disalurkan metalui pemegang
elektroda (alat yang berbentuk pistol seperti pada Gambar).
Perlindungan dihasilkan seluruhnya dari gas atau campuran gas yang
diberikan dari luar.
Mula-mula metode ini dipakai hanya dengan perlindungan gas mulia
(tidak reaktif) sehingga disebut MIG (Metal Inert Gas/gas logam mulia). Gas
yang reaktif biasanya tidak praktis, kecuali C02 (karbon dioksida). Gas C02,
baik C02 saja atau dalam campuran dengan gas mulia, banyak digunakan
dalam pengelasan baja.
Argon sebenarnya dapat digunakan sebagai gas pelindung untuk
pengelasan semua logam, namun, gas ini tidak dianjurkan untuk baja
karena mahal serta kenyataan bahwa gas pelindung dan campuran gas lain
dapat digunakan. Untuk pengelasan baja karbon dan beberapa baja paduan
rendah baik (1) 75% argon dan 25% CO, ataupun (2) 100% 'C02 lebib
dianjurkan [101 . Untuk baja paduan rendah yang keliatannya (toughness)
penting, Pustaka [ 10] menyarankan pemakaian campuran dari 60-70%
helium, 25-30% argon, dan 4-5% C02
Gambar. Pengelasan Busur Nyala Logam Gas (GMAW)
Selain melindungi logam yang meleleh dari atmosfir, gas pelindung
mempunyai fungsi sebagai berikut.
− Mengontrol karakteristik busur nyala dan pernindahan logam.
− Mempengaruhi penetrasi, lebar peleburan, dan bentuk daerah las.
− Mempengaruhi kecepatan pengelasan.
− Mengontrol peleburan berlebihan (undercutting).
Pencampuran gas mulia dan gas reaktif membuat busur nyala lebih
stabil dan kotoran selama pernindahan logam lebih sedikit. Pemakaian C02
saja untuk pengelasan baja merupakan prosedur termurah karena
rendahnya biaya untuk gas pelindung, tingginya kecepatan pengelasan,
lebih baiknya penetrasi sambungan, dan baiknya sifat mekanis timbunan
las. Satu-satunya kerugian ialah pernakaian C02 menimbulkan kekasaran
dan kotoran yang banyak.
e) Pengelasan Busur Nyala Berinti Fluks (FCAW)
Sambungan las
Selengkapnya: TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN
Posting Komentar